__I trod interstellar space, exalted by the knowledge that I was bound
on vast adventure, where, at the end, I would find all the cosmic formulae and
have made clear to me the ultimate secret of the universe __
Darrel Standing seorang terpidana
yang tertangkap tangan ketika membunuh rekan kerjanya Profesor Haskell. Dia
dihukum penjara seumur hidup di penjara San Quentin, California. Dalam masa hukumannya selama delapan tahun,
selama lima tahun Darrel dikurung dalam suatu tempat terpencil dan terpisah
dari siapa pun. Selama masa hukumannya sebagai narapidana, Standing harus
menerima siksaan fisik dari sipir dan kepala penjara. Siksaan terberat adalah di ikat dalam “The Jacket” selama berada dalam sel isolasi
tersebut.
The Jacket adalah pakaian yang
biasa dikenakan oleh tahanan rumah sakit jiwa. Bahan dari jacket tersebut
adalah kain kanvas kasar yang bisa diikat sedemikian rupa sehingga seluruh
badan tidak bisa bergerak dan susah untuk bernafas. Semua ini dialami oleh
Standing karena tuduhan sipir yang menganggap Standing dan para narapidana lain
menyembunyikan dinamit untuk meledakkan penjara.
Jack London dalam buku
karangannya yang berjudul “Star Rover” yang diterbitkan sekitar seratus tahun
yang lalu (1915) menceritakan tentang pengalaman Darrel Standing dalam penjara
San Quentin. Kisah ini dituturkan begitu komplek namun memiliki kejutan dan
cara penulisan yang sangat unik. Dengan judul “Star Rover” atau dalam
terjemahan bebas adalah “Pengembara Bintang” seolah sangat jauh korelasinya,
sangat antonim. Tapi jangan terburu menilai dari judul aneh dan gaya tutur
bahasa Inggris yang sukar dimengerti, mari kita lanjutkan cerita tentang Darrel
Standing...
Terikat kencang dalam Jacket yang
sangat ketat pada awalnya membuat Standing tersiksa luar biasa. Delapan jam saja bisa membuat
mental seseorang hancur. Ed Morrell, sesama narapida San Quentin menceritakan
tentang pengalamannya yang unik ketika berada dalam Jacket. Morrell bercerita
dalam suatu titik tertentu, dia merasa jiwanya terlepas meninggalkan tubuh dan
tidak lagi merasakan sakit oleh ikatan Jacket yang menyesakkan.
Suatu saat Standing mendapat
hukuman sepuluh hari dalam siksaan Jacket. Inilah saatnya Standing mencoba
untuk merasakan apa yang diceritakan oleh Morrell, lambat laun siksaan dalam
Jacket membuat satu persatu anggota tubuhnya mati rasa. Pada saat seluruh
badannya sudah tidak merasakan sakit lagi, Standing sukar membedakan kesadaran
atau khayalan. Berbeda dari cerita Morrell, Standing bukan saja terlepas dari
tubuhnya yang terikat kencang dalam Jacket,
namun terbang jauh keluar menembus tembok penjara San Quentin. Menembus
langit malam melampui Samudra Pasifik dan Gurun Nevada.
Standing terbang melampaui
angkasa, bermain diantara bintang dengan baju seperti malaikat kecil dengan
tongkat kaca. Terbang dengan ujung tongkat yang menyentuh setiap bintang yang
dilalui, melampaui segala batas pengetahuan dan waktu. Seolah rahasia semesta
terbuka jelas.
Pada lain kesempatan Standing
hidup sebagai seorang bangsawan Perancis abad pertengahan bernama Count
Guillaume de Saint-Maure. Seorang ahli pedang yang jatuh cinta pada Duchess
Philippa, seorang janda cantik nan anggun. Guillaume harus bertarung dengan
pedang hidup dan mati karena skandal cinta tersebut. Lain waktu Standing
menjadi Jesse Fancher, seorang bocah dalam kelompok pengungsi di Utah, 1857. Dia menjadi salah satu tokoh
yang terbunuh dalam kisah sejarah Mountain Meadow Massacre. Atau menjadi seorang pertapa Mesir pada abad ke-empat.
Kisah Standing terkadang romantis
dan eksotis, seperti ketika dia menjadi Adam Strang, seorang penjelajah Inggris
pada sekitar tahun 1550-1650. Adam Strang terdampar di Korea dan menjalin cinta
dengan adik kaisar Korea, Lady Om. Lady Om adalah sosok puteri negeri Timur
yang digambarkan sempurna, berparas cantik dengan bola mata yang bulat besar,
perilaku yang tegas, memiliki karisma puteri raja dan setia pada orang yang
dicintainya. Lady Om rela diasingkan dalam negerinya sendiri dan hidup dalam
kesusahan sampai empat puluh tahun demi menemani Adam Strang.
Standing pernah menjadi Ragnar
Lodbrog seorang Centurion Roma berkebangsaan Viking. Hidup menjadi abdi Ponsius
Pilatus dan jatuh cinta pada adik dari istri Ponsius Pilatus. Jauh sebelum Dan
Brown membuat cerita yang menghebohkan tentang kisah Yesus Kristus yang berbeda dari Alkitab. Jack London dalam buku
Star Rover bercerita tentang bagaimana adik istri Ponsius Pilatus memaksa
Ragnar untuk membantu dia membebaskan Yesus Kristus yang ditawan dalam
kekuasaan Ponsius Pilatus. Suatu kisah yang tidak akan ditemui dalam Alkitab.
Darrel Standing menjelma menjadi
berbagai macam tokoh dari berbagai macam jaman, kisah ini telah mengilhami
salah satu film hollywood dengan judul “The Jacket” pada tahun 2005 yang
dibintangi oleh Adrien Brody, Keira Knightley dan Daniel Craig. Kiasan rasa tersiksa
dalam The Jacket juga dituangkan dalam lirik lagu terkenal dari band America,
The All-American Rejects dengan judul “Straitjacket Feeling” .
Dalam kisah Star Rover, Jack London seolah menggabungkan beberapa
cerita yang berbeda dalam ilusi seorang tokoh fiktif bernama Darrel Standing. Sedangkan
masing-masing cerita memiliki dunianya sendiri. Pada jaman sekarang konsep cerita
di dalam cerita sudah tidak asing lagi dalam berbagai film , novel atau komik.
Namun Jack London sudah mampu menulis buku seperti ini dalam Star Rover seratus
tahun lalu! Walaupun demikian, Jack London bukanlah orang pertama yang
mencetuskan konsep ilusi. Jauh beribu tahun yang lalu Siddhartha Gautama pendiri
Buddhisme memiliki pandangan bahwa hidup adalah suatu ilusi belaka. Pengertian
ini pun didapat dari paham filosofis para penghuni sungai Hindus (cikal bakal
agama Hindu).
Pencapaian manusia ternyata
begitu hebat, jauh sebelum apa yang pernah kita pikirkan. Semakin kita mencari
maka semakin sadar bahwa masih banyak yang kita tidak mengerti. Kadang kita merasa
yang paling benar, tanpa memperdulikan fakta. Seorang yang memiliki argumen
yang baik bukanlah orang yang bisa mati-matian membela pendapatnya. Namun
seseorang yang memiliki argumen yang tidak terbantahkan.
Pengetahuan bukan berasal dari apa yang kita paham, tapi berasal dari
kesadaran akan ketidak tahuan kita.